Karnaval HUT Ke-70 Kemerdekaan RI di Kabupaten Tegal tidak jauh
berbeda karnaval itu sebagai ajang
unjuk kreativitas masyarakat . Karnaval dengan tema ”Ayo
Kerja” tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan kecintaan terhadap
budaya Indonesia.
Wakil Bupati Tegal, Umi Azizah mengatakan, kegiatan itu
sebagai salah satu cara untuk menghargai jasa para pahlawan. Selain itu,
untuk menumbuhkembangkan kecintaan para pelajar terhadap budaya
Indonesia supaya mampu memaknai hari kemerdekaan. ”Pelajar yang rajin
belajar juga merupakan bentuk penghargaan untuk para pahlawan
Indonesia,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, karnaval itu diikuti oleh ribuan pelajar dan masyarakat. Dalam karnaval itu dipertunjukkan kreativitas dan keanekaragaman busana para pelajar. Tidak sedikit pelajar yang menampilkan keterampilannya seperti marching band, bela diri, tata rias, dan sejumlah keterampilan lainnya. Warga tampak memadati sejumlah jalan yang dilewati oleh peserta karnaval. Kendati cuaca sangat panas, tapi mereka tampak antusias menonton acara tersebut hingga acara selesai. Rute Karnaval Karnaval diawali di halaman Pemda Kabupaten Tegal kemudian menuju ke timur hingga perempatan Markas Brigif Dewa Ratna. Dari perempatan itu dilanjutkan ke utara hingga pertigaan Taman Bunga SMA 1 Slawi. Dari pertigaan itu, peserta kemudian menuju ke barat hingga perempatan patung Pakembaran dan menuju panggung kehormatan di depan GOR Trisanja. Rute karnaval itu diperkirakan sejauh 4 kilometer. Karnaval pelajar diikuti oleh sekitar 60 sekolah, dan tiap sekolah mengirimkan siswanya sedikitnya 20 anak. Kegiatan karnaval itu dihadiri seluruh Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tegal, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ”Karnaval tidak hanya diikuti oleh pelajar, tapi juga instansi Pemda dan instansi umum,” kata Tim Komentator Karnaval, Kusharjo juga sebagai Penilik Pendidikan Non Formal Informal di wilayah UPTD Dikpora Slawi.
Dijelaskan, karnaval tersebut nantinya akan dinilai. Bagi peserta yang mampu menampilkan kreasinya sesuai dengan kriteria, maka akan mendapatkan hadiah penghargaan dari Pemda. Adapun, persyaratan pemenang yaitu, harus berinovasi, kreatif, kompak, visi misi sesuai dengan tema, dan keseragaman busana. Untuk penilaian dilakukan oleh panitia karnaval. Mereka dibagi di tiga titik, antara lain di depan Markas Brigif Dewa Ratna, Kantor Kemenag, dan perempatan Pakembaran. ”Tim penilai berasal dari Dinas Dikpora dan Bapermades,” kata Fasiha yang sehari-hari bertugas sebagai Penilik Sekolah di lingkungan UPTD Dikpora Slawi.
Pantauan di lapangan, karnaval itu diikuti oleh ribuan pelajar dan masyarakat. Dalam karnaval itu dipertunjukkan kreativitas dan keanekaragaman busana para pelajar. Tidak sedikit pelajar yang menampilkan keterampilannya seperti marching band, bela diri, tata rias, dan sejumlah keterampilan lainnya. Warga tampak memadati sejumlah jalan yang dilewati oleh peserta karnaval. Kendati cuaca sangat panas, tapi mereka tampak antusias menonton acara tersebut hingga acara selesai. Rute Karnaval Karnaval diawali di halaman Pemda Kabupaten Tegal kemudian menuju ke timur hingga perempatan Markas Brigif Dewa Ratna. Dari perempatan itu dilanjutkan ke utara hingga pertigaan Taman Bunga SMA 1 Slawi. Dari pertigaan itu, peserta kemudian menuju ke barat hingga perempatan patung Pakembaran dan menuju panggung kehormatan di depan GOR Trisanja. Rute karnaval itu diperkirakan sejauh 4 kilometer. Karnaval pelajar diikuti oleh sekitar 60 sekolah, dan tiap sekolah mengirimkan siswanya sedikitnya 20 anak. Kegiatan karnaval itu dihadiri seluruh Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tegal, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ”Karnaval tidak hanya diikuti oleh pelajar, tapi juga instansi Pemda dan instansi umum,” kata Tim Komentator Karnaval, Kusharjo juga sebagai Penilik Pendidikan Non Formal Informal di wilayah UPTD Dikpora Slawi.
Dijelaskan, karnaval tersebut nantinya akan dinilai. Bagi peserta yang mampu menampilkan kreasinya sesuai dengan kriteria, maka akan mendapatkan hadiah penghargaan dari Pemda. Adapun, persyaratan pemenang yaitu, harus berinovasi, kreatif, kompak, visi misi sesuai dengan tema, dan keseragaman busana. Untuk penilaian dilakukan oleh panitia karnaval. Mereka dibagi di tiga titik, antara lain di depan Markas Brigif Dewa Ratna, Kantor Kemenag, dan perempatan Pakembaran. ”Tim penilai berasal dari Dinas Dikpora dan Bapermades,” kata Fasiha yang sehari-hari bertugas sebagai Penilik Sekolah di lingkungan UPTD Dikpora Slawi.
Posting Komentar